Sabtu, 12 Desember 2015

pengamalan pancasila



PENGAMALAN NILAI – NILAI PANCASILA

DALAM PERINGATAN IDUL ADHA


Tanggal 10 Dzulhijah 1436 H lalu, atau bertepatan tanggal 24 September 2015, masyarakat muslim dunia melaksanakan perayaan Hari Raya Idul Adha , meski ada yang merayakan hari sebelumnya . Ritual Hari Raya Idul Adha bagi umat islam ini ditandai dengan penyembelihan hewan qurban yang dagingnya dibagikan kepada mereka yang tidak mampu. Ibadah ini merupakan wujud sosial yang selaras dengan nilai – nilai  pancasila.
Sebagai falsafah hidup bangsa, hakekat nilai-nilai Pancasila telah hidup dan diamalkan oleh bangsa Indonesia sejak negara ini belum berbentuk. Artinya, rumusan Pancasila sebagaimana tertuang dalam alinea 4 UUD 1945 sebenarnya merupakan refleksi dari falsafah dan budaya bangsa, termasuk di dalamnya bersumber dan terinspirasi dari nilai-nilai dan ajaran agama yang dianut bangsa Indonesia.
Islam sebagai agama yang dipeluk secara mayoritas oleh bangsa ini tentu memiliki relasi yang sangat kuat dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat disimak dari masing-masing sila yang terdapat pada Pancasila berikut ini:
Sila pertama : ”Ketuhanan Yang Maha Esa”
Indonesia dengan dasar negara pancasila , dimana dalam sila pertama “ ketuhanan yang maha esa” ,dengan lambang bintag terdapat pada dada burung garuda , kolerasinya dengan ibadah idul qurban adalah menjalankan ibadah qurban sesuai syariat / ketentuan yang telah dituliskan dalam al-qur’an. Pada pengamatan saya di daerah lingkungan tempat tinggal saya , semua masyarakan yang beragam islam menjalankan ibadah Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah aau bertepatan tanggal 23 September 2015. Puasa arafah tersebut juga bertujuan untuk  menghormati umat muslim yang sedang melaksankan wukuf di Padang Arafah dalam rangkaian haji. Puasa ini disunahkan bagi yang mampu melaksanakan. Malam hari sebelum sholat idhul adha semua umat muslim mengumandangkan takbir sebagai tanda menyambut ahri besar islam. Di pagi harinya seluruh masyarakat berbondong – bondong  ke lapangan untuk melaksankan sholat idhul adha bersama. Sholat idhul adha dilaksankan dengan khusyuk , semua masyarakat dengan tertib melaksanakan sholat demi mendapatkan ridho dan pahala dari Allah SWT. Setelah sholat idhul adha semua masyarakat melaksankan kegiatan pnyembelihan hewan qurban. Bagi orang yang mampu dalam Al-Quran disebutkan wajib baginya untuk berkurban dengan tujuan mendekatkan diri kepada allah SWT. Di lingungan sekitar saya banyak golongan masyaraka menengah keatas menyisihkan hartanya untuk berkurban. Selain mendekatkan diri kepada allah berkurban juga bertujuan untuk membantu golongan menengah kebawah. Proses penyembelihan hewan qurban pun haris sesuai dengan ketentuan islam. Sebelum disembelih hewan qurban dibacakan sholawat nabi dan dibacakan takbir, barulah hewan qurban dapat disembelih.
Dalam pengamaln pancasila sila pertama ini banyak nilai yang dapat diterapkan dalam kegiatan memperingati hari raya idul adha. Kita sebagai umat muslim haruslah menjalankan semua ibadah sesuai dengan syariat yang betujuan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sila kedua : “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
Sila kedua , “kemanusiaan yang adil dan beradab” memiliki nilai – nilai pancasila yang lebih mengutamakan nilai – nilai kemanusiaan, sosial dan persamaan derajat, hak dan kewajiban. Dalam pengamalan pancasila di hari raya idhul adha ini , banyak kegiatan kemanusiaan yang dapat kita lakukan.  Di lingkungan sekitar tempat tinggal saya semua kalangan bersama – sama saling membantu dalam proses penyembelihan hewan kurban. Ibu – ibu desa dan remaja putri bergotong royong menyiapkan masakan yang akan disuguhkan untuk masyarakat yang membantu prosesi penyembeihan hewan kurban. Sedangkan kaum laki – laki membanu prosesi penyembelihan hewan qurban , memotong daging hewan qurban . sampai membagikan daging tersebut kesetiap rumah penduduk.
Banyak niali – nilai moral yang dapat kita petik dalam peringatan idul adha yang berkolerasi dengan nilai pancasila. Misalnya , kita haru menyadari bahwa semua harta yang kita miliki adalah milik Allah SWT dan akan kembali pada-Nya , oleh karena itu bagi orang – orang yang mapu diwajibkan kepadanya untuk berkurban agar dapat membantu masayrakat yang kurang mampu. Hewan yang kurban dibagikan kepada semua golongan masyarakat agar semua golongan masyarakat ikut merasakan daging hewan kurban tersebut. Ini adalah bentuk perhatian dan kepedulian terhadap sesama yang kaitannya dengan peaksanaan idul adha.
Sila ketiga : “Persatuan Indonesia”
Ajaran Islam memerintahkan agar umat Islam menjalin persatuan dan kesatuan antar manusia dengan kepemimpinan dan organisasi yang kokoh dengan tujuan mengajak kepada kebaikan (al-khair), mendorong perbuatan yang makruf, yakni segala sesuatu yang membawa maslahat (kebaikan) bagi umat manusia dan mencegah kemungkaran, yakni segala yang membawa madharat (bahaya dan merugikan) bagi manusia seperti tindak kejahatan. Persatuan dan kesatuan dengan organisasi dan kepemimpinan yang kokoh itu dapat berbentuk negara, seperti negeri tercinta Indonesia.
Penerapan nilai – nilai pancasila di hari peringatan idul adha sangat terasa di lingkungan sekitar saya. Misalnya, semua warga baik yang beragama islam maupun non-islam bergotong royong saling membantu dalam kegiatan penyembelihan hewan kurban. Tanpa membedakan agama mereka semua membaur dalam kegiatan tersebut. Selain itu dalam pelaksanaan sholat idul adha di lapangan semua umat muslim baik yang kaya ataupun yang miskin , yang tua maupun yang muda , anak-anak maupun orang tua sholat bersama tanpa membedakan derajat mereka. Semua umat muslim saling bertoleransi membentuk persatuan indonesia.

Hikmah dalam berkurban sangatlah mencerminkan nilai – nilai sila ketiga pancasila, persatuan indonesia yaitu terwujudnya persatuan uma islam antara si kaya dan si miskin yang saling menyayangi , saling berbagi tanpa membedakan derajat. Dalam al-qur’an Allah SWT juga telah memerintahkan umat muslim untuk saling menjaga kerukunan antara sudaranya.
Sila keempat: “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan”
Prinsip yang ada pada sila keempat ini merupakan serapan dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan kepemimpinan yang adil, yang memperhatikan kemaslahatan rakyatnya dan di dalam menjalan roda kepemimpinan melalui musyawarah dengan mendengarkan berbagai pandangan untuk didapat pandangan yang terbaik bagi kehidupan bersama dengan kemufakatan. Sistem demokrasi yang diterapkan di Indonesia dengan mengedepan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan sebagaimana ditegaskan dalam sila-sila dalam Pancasila sejalan dengan ajaran agama. Bahkan pengamalan agama akan memperkokoh implementasi ideologi Pancasila.
Nilai – nilai pancasila sila keempat ini sangat terwujud dalam pelaksanaan hari raya idul adha. Sebelum hari-H idul adha takmir masjid mengadakan rapat pembentukan panitia. Rapat ini juga mengundang tokoh – tokoh masyarakat dan  pemuka agama di desa. Penerapan sistem demokrasi sagat terasa dalam pembentukan panitia idul adha. Pemilihan panitia di musyawarahkan dengan baik oleh tokoh masyarakat. Tidak mudah untuk memutuskan siapa orang yang akn menjadi panitia dalam pelaksannaan idul adha tahun ini. Orang yang dipilih haruslah orang yang berprngalaman. Semua tokoh masyarakat dan agama saling mengeluarkan pendapat. Mereka menghargai pendapat satu sama lain , tidak mencela pembicaraan dan mampu menerima keputusan yang diperoleh. Dengan adanya musyawarah yang baik, maka dicapailah keputusan bersama yaitu terbentuknya susunan panitia idul adha.
Sila kelima : “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Sila ke 5 pancasila berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia”. Sila ke 5 berkaitan erat dengan sikap adil terhadap sesama manusia dan sikap gotong royong. Kegiatan dalam pelaksanaan hari raya kurban banyak yang menerapkan nilai – nilai dari sila kelima ini. Pada saat pembagian daging hewan kurban  , semua mayarakat mendapat bagian daging yang sama. Setiap kepala keluarga atau rumah mendapatkan daging sebanyak 2,5 kg , dan untuk panitia yang bertugas dan masyarakat yang ikut membantu selama pelaksannaan penyembelihan juga mendapat daging yang sama yaitu 2,5 kg setiap orang. Dari pengamalan ini, qurban dijadikan sarana dalam nilai kebersamaan dan keharmonisan antara yang punya dan yang tida punya. Beberapa manfaat yang saya peroleh antara lain mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan hak dan kewajiban, menghormati hak orang lain dan menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Dengan mewujudkan sikap sikap tersebut maka tidak akan ada lagi manusia yang saling bertengkar dan menyakiti satu sama lain.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar