PENGAMALAN NILAI – NILAI PANCASILA
DALAM PERINGATAN IDUL ADHA
Tanggal 10 Dzulhijah 1436 H lalu, atau
bertepatan tanggal 24 September 2015, masyarakat muslim dunia melaksanakan
perayaan Hari Raya Idul Adha , meski ada yang merayakan hari sebelumnya . Ritual
Hari Raya Idul Adha bagi umat islam ini ditandai dengan penyembelihan hewan
qurban yang dagingnya dibagikan kepada mereka yang tidak mampu. Ibadah ini
merupakan wujud sosial yang selaras dengan nilai – nilai pancasila.
Sebagai falsafah hidup bangsa, hakekat nilai-nilai
Pancasila telah hidup dan diamalkan oleh bangsa Indonesia sejak negara ini
belum berbentuk. Artinya, rumusan Pancasila sebagaimana tertuang dalam alinea 4
UUD 1945 sebenarnya merupakan refleksi dari falsafah dan budaya bangsa, termasuk
di dalamnya bersumber dan terinspirasi dari nilai-nilai dan ajaran agama yang
dianut bangsa Indonesia.
Islam sebagai agama
yang dipeluk secara mayoritas oleh bangsa ini tentu memiliki relasi yang sangat
kuat dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini dapat disimak dari masing-masing
sila yang terdapat pada Pancasila berikut ini:
Sila pertama
: ”Ketuhanan
Yang Maha Esa”
Indonesia
dengan dasar negara pancasila , dimana dalam sila pertama “ ketuhanan yang maha
esa” ,dengan lambang bintag terdapat pada dada burung garuda , kolerasinya
dengan ibadah idul qurban adalah menjalankan ibadah qurban sesuai syariat /
ketentuan yang telah dituliskan dalam al-qur’an. Pada pengamatan saya di daerah
lingkungan tempat tinggal saya , semua masyarakan yang beragam islam
menjalankan ibadah Puasa Arafah pada tanggal 9 Dzulhijah aau bertepatan tanggal
23 September 2015. Puasa arafah tersebut juga bertujuan untuk menghormati umat muslim yang sedang
melaksankan wukuf di Padang Arafah dalam rangkaian haji. Puasa ini disunahkan
bagi yang mampu melaksanakan. Malam hari sebelum sholat idhul adha semua umat
muslim mengumandangkan takbir sebagai tanda menyambut ahri besar islam. Di pagi
harinya seluruh masyarakat berbondong – bondong
ke lapangan untuk melaksankan sholat idhul adha bersama. Sholat idhul
adha dilaksankan dengan khusyuk , semua masyarakat dengan tertib melaksanakan
sholat demi mendapatkan ridho dan pahala dari Allah SWT. Setelah sholat idhul
adha semua masyarakat melaksankan kegiatan pnyembelihan hewan qurban. Bagi
orang yang mampu dalam Al-Quran disebutkan wajib baginya untuk berkurban dengan
tujuan mendekatkan diri kepada allah SWT. Di lingungan sekitar saya banyak
golongan masyaraka menengah keatas menyisihkan hartanya untuk berkurban. Selain
mendekatkan diri kepada allah berkurban juga bertujuan untuk membantu golongan
menengah kebawah. Proses penyembelihan hewan qurban pun haris sesuai dengan
ketentuan islam. Sebelum disembelih hewan qurban dibacakan sholawat nabi dan
dibacakan takbir, barulah hewan qurban dapat disembelih.
Dalam
pengamaln pancasila sila pertama ini banyak nilai yang dapat diterapkan dalam
kegiatan memperingati hari raya idul adha. Kita sebagai umat muslim haruslah
menjalankan semua ibadah sesuai dengan syariat yang betujuan untuk lebih
mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Sila
kedua : “Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab”
Sila
kedua , “kemanusiaan yang adil dan beradab” memiliki nilai – nilai pancasila
yang lebih mengutamakan nilai – nilai kemanusiaan, sosial dan persamaan
derajat, hak dan kewajiban. Dalam pengamalan pancasila di hari raya idhul adha
ini , banyak kegiatan kemanusiaan yang dapat kita lakukan. Di lingkungan sekitar tempat tinggal saya
semua kalangan bersama – sama saling membantu dalam proses penyembelihan hewan
kurban. Ibu – ibu desa dan remaja putri bergotong royong menyiapkan masakan
yang akan disuguhkan untuk masyarakat yang membantu prosesi penyembeihan hewan
kurban. Sedangkan kaum laki – laki membanu prosesi penyembelihan hewan qurban ,
memotong daging hewan qurban . sampai membagikan daging tersebut kesetiap rumah
penduduk.
Banyak
niali – nilai moral yang dapat kita petik dalam peringatan idul adha yang
berkolerasi dengan nilai pancasila. Misalnya , kita haru menyadari bahwa semua
harta yang kita miliki adalah milik Allah SWT dan akan kembali pada-Nya , oleh
karena itu bagi orang – orang yang mapu diwajibkan kepadanya untuk berkurban
agar dapat membantu masayrakat yang kurang mampu. Hewan yang kurban dibagikan
kepada semua golongan masyarakat agar semua golongan masyarakat ikut merasakan
daging hewan kurban tersebut. Ini adalah bentuk perhatian dan kepedulian
terhadap sesama yang kaitannya dengan peaksanaan idul adha.
Sila
ketiga : “Persatuan Indonesia”
Ajaran Islam memerintahkan agar umat Islam menjalin
persatuan dan kesatuan antar manusia dengan kepemimpinan dan organisasi yang
kokoh dengan tujuan mengajak kepada kebaikan (al-khair), mendorong perbuatan
yang makruf, yakni segala sesuatu yang membawa maslahat (kebaikan)
bagi umat manusia dan mencegah kemungkaran, yakni segala yang membawa madharat (bahaya
dan merugikan) bagi manusia seperti tindak kejahatan. Persatuan dan kesatuan
dengan organisasi dan kepemimpinan yang kokoh itu dapat berbentuk negara,
seperti negeri tercinta Indonesia.
Penerapan nilai – nilai pancasila di hari peringatan
idul adha sangat terasa di lingkungan sekitar saya. Misalnya, semua warga baik
yang beragama islam maupun non-islam bergotong royong saling membantu dalam
kegiatan penyembelihan hewan kurban. Tanpa membedakan agama mereka semua
membaur dalam kegiatan tersebut. Selain itu dalam pelaksanaan sholat idul adha
di lapangan semua umat muslim baik yang kaya ataupun yang miskin , yang tua
maupun yang muda , anak-anak maupun orang tua sholat bersama tanpa membedakan
derajat mereka. Semua umat muslim saling bertoleransi membentuk persatuan
indonesia.
Hikmah dalam berkurban sangatlah mencerminkan nilai –
nilai sila ketiga pancasila, persatuan indonesia yaitu terwujudnya persatuan
uma islam antara si kaya dan si miskin yang saling menyayangi , saling berbagi
tanpa membedakan derajat. Dalam al-qur’an Allah SWT juga telah memerintahkan
umat muslim untuk saling menjaga kerukunan antara sudaranya.
Sila keempat: “Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/perwakilan”
Prinsip yang ada pada sila keempat ini merupakan
serapan dari nilai-nilai Islam yang mengajarkan kepemimpinan yang adil, yang memperhatikan
kemaslahatan rakyatnya dan di dalam menjalan roda kepemimpinan melalui
musyawarah dengan mendengarkan berbagai pandangan untuk didapat pandangan yang
terbaik bagi kehidupan bersama dengan kemufakatan. Sistem demokrasi yang
diterapkan di Indonesia dengan mengedepan nilai-nilai ketuhanan dan kemanusiaan
sebagaimana ditegaskan dalam sila-sila dalam Pancasila sejalan dengan ajaran
agama. Bahkan pengamalan agama akan memperkokoh implementasi ideologi
Pancasila.
Nilai – nilai pancasila sila keempat ini sangat
terwujud dalam pelaksanaan hari raya idul adha. Sebelum hari-H idul adha takmir
masjid mengadakan rapat pembentukan panitia. Rapat ini juga mengundang tokoh –
tokoh masyarakat dan pemuka agama di
desa. Penerapan sistem demokrasi sagat terasa dalam pembentukan panitia idul
adha. Pemilihan panitia di musyawarahkan dengan baik oleh tokoh masyarakat.
Tidak mudah untuk memutuskan siapa orang yang akn menjadi panitia dalam
pelaksannaan idul adha tahun ini. Orang yang dipilih haruslah orang yang berprngalaman.
Semua tokoh masyarakat dan agama saling mengeluarkan pendapat. Mereka
menghargai pendapat satu sama lain , tidak mencela pembicaraan dan mampu
menerima keputusan yang diperoleh. Dengan adanya musyawarah yang baik, maka
dicapailah keputusan bersama yaitu terbentuknya susunan panitia idul adha.
Sila kelima : “Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”
Sila ke 5 pancasila berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat
indonesia”. Sila ke 5 berkaitan erat dengan sikap adil terhadap sesama manusia
dan sikap gotong royong. Kegiatan dalam pelaksanaan hari raya kurban banyak
yang menerapkan nilai – nilai dari sila kelima ini. Pada saat pembagian daging
hewan kurban , semua mayarakat mendapat bagian daging yang
sama. Setiap kepala keluarga atau rumah mendapatkan daging sebanyak 2,5 kg ,
dan untuk panitia yang bertugas dan masyarakat yang ikut membantu selama
pelaksannaan penyembelihan juga mendapat daging yang sama yaitu 2,5 kg setiap
orang. Dari pengamalan ini, qurban dijadikan sarana dalam nilai kebersamaan dan
keharmonisan antara yang punya dan yang tida punya. Beberapa manfaat yang saya peroleh antara lain
mengembangkan sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan hak dan
kewajiban, menghormati hak orang lain dan menghargai hasil karya orang lain
yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. Dengan mewujudkan
sikap sikap tersebut maka tidak akan ada lagi manusia yang saling bertengkar
dan menyakiti satu sama lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar